PENGARUH TEMPAT WISATA MAKAM SUNAN BONANG DI
TUBAN TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITARNYA PADA TAHUN 2007 - 2010
MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Sejarah Perekonomian
Yang dibimbing oleh Ibu Indah W. P. Utami, S. Pd, S.
Hum, M. Hum
oleh
Kautsar Ranggi Primanggalang
110731435553
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai
keindahan alam yang indah yang dapat dijadikan tempat untuk berpariwisata atau
rekreasi. Dengan adanya pembangunan tempat wisata ini dapat memperluas lapangan
pekerjaan dan mengurangi pengangguran masyarakat setempat yang dapat
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Tempat wisata
yang ada di Indonesia selain yang bertemakan alam maupun tempat rekreasi adalam
makam tokoh – tokoh terkenal, seperti makam para sunan yang menyebarkan agama
Islam di Indonesia. Tak bisa di pungkiri bahwa pengaruh dari para sunan yang
menyebarkan agama Islam di Indonesia sangat besar terhadap masyarakat
Indonesia.
Besarnya pengaruh para sunan (wali) terhadap
masyarakat Indonesia terbukti dengan ramainya para peziarah yang datang ke
makam dari para wali – wali tersebut. Mereka datang untuk mengenang perjuangan
mereka dalam menyiarkan agama Islam di masing – masing daerahnya, selain itu
mereka bertujuan untuk mendoakan mereka agar mendapat tempat yang layak di sisi
Allah SWT. Dengan banyaknya peziarah yang datang ke makam para Wali tersebut
maka pemerintah daerah mulai mengembangkan makam – makam tersebut menjadi
tempat wisata religi. Karena dengan di jadikannya menjadi wisata religi memiliki
dampak positif mengembangkan / meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar
makam – makam tersebut. Salah satu makam sunan/wali yang di kembangkan
pemerintah daerah menjadi wisata religi adalah makam sunan Bonang yang berada
di kabupaten Tuban.
Hal ini menjadikan masyarakat yang tinggal di sekitar
makam sunan Bonang terangkat kehidupan perekonomiannya. Mereka mulai
mendapatkan mata pencaharian baru dengan pendapatan yang dapat mencukupi
kebutubannya sehari – hari. Selain dalam bidang ekonomi manfaat positif lainnya
adalam dalam bidang kebudayaan. Drengan adanya makam tersebut maka para
peziarah dapat menerapkan nilai – nilai dan norma – norma sosial yang merupakan
faktor pendorong bagi manusia untuk bertingkah laku dan mencapai kepuasan
tertentu dalam kehidupan sehari – hari (Ulum, 2009 : 43). Karena hal tersebut
maka saya merasa tertarik mengangkat tema ini menjadi sebuah makalah dengan
judul “ Pengaruh Tempat Wisata Makam Sunan Bonang di Tuban Terhadap
Perekonomian Masyarakat Sekitar Pada Tahun 2007 – 2010”.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana keadaan makam sunan Bonang pada saat ini?
2.
Bagaimana pengaruh Tempat Wisata Makam Sunan Bonang
terhadap masyarakat sekitar?
3.
Bagaimana cara pedagang dalam mempromosikan
dagangannya di tempat wisata sunan Bonag?
1.3. Tujuan
Penulisan
- Untuk mengetahui keadaan makam sunan Bonang pada saat ini.
- Untuk mengetahui pengaruh tempat wisata makam sunan Bonang terhadap masyarakat sekitar.
- Untuk mengetahui cara pedagang dalam mempromosikan dagangannya di Tempat Wisata Makam Sunan Bonang.
1.4. Metode Penelitian
Metode pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa
prosedur yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Yang pertama
di lakukan adalah melakukan observasi di tempat wisata makam sunan Bonang.
2. Dan langkah
selanjutnya adalah mencari sumber pustaka yang relefan dengan pembahasan.
3. Menganalisis
data yang sudah terkumpul dan mencocokan data yang telah di dapat antara hasil
observasi dengan kajian pustakanya.
4. Dan
selanjutnya adalah Penyusunan laporan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Taman Wisata
Makam Sunan Bonang
Kabupaten Tuban merupakan salah satu kota yang
mempunyai banyak tempat wisata, mulai dari tempat wisata yang berupa pantai,
taman bermain samapi tempat wisata yang religi. Setiap tempat wisata tersebut
selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Salah satu yang paling di gemari oleh
masyarakat adalam tempat wisata makam sunan Bonang. Hal ini disebabkan karena
di daerah Tuban sendiri pengaruh dari Sunan Bonang sendiri sangat besar,
mengingat bahwa Sunan Bonang merupakan salah satu dari Wali Songo yang sangat di hormati di Jawa. Makam sunan Bonang ini
sering didatangi oleh peziarah, baik itu peziarah dari kota Tuban sendiri,
ataupun daerah luar tuban. Kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat ini
adalah kaum ibu-ibu yang biasanya mengikuti acara pengajian di kampungnya.
Kebanyakan para peziarah dari Sunan Bonang ini datang
berombongan, tetapi ada juga yang datang perorangan. Mereka beranggapan bahwa
berziarah ke makam Sunan Bonag ini akan bisa mendapatkan barokah yang banyak,
banyak peziarah yang datang dari luar daerah. Dan pada saat musim liburan
sekolah tiba atau pada malam selawean saat puasa bulan Ramadhan makam Sunan Bonang
ini bisa dua kali lipat peziarah yang datang. Para peziarah ini biasanya
berdo’a dan bersyukur atas jasa yang telah diberikan oleh Sunan Bonang yaitu
menyebarkan agama Islam dan untuk mengenang pelajaran-pelajaran yang Beliau
berikan ketika menyebarkan agama islam.
Menjelang bulan Ramadhan, pengunjung wisata religi di
makam Sunan Bonang, mengalami peningkatan yang luar biasa. Namun pada bulan
tertentu, tempat wisata religi tersebut akan sepi.
Kebanyakan para pengunjung yang datang selain untuk
berdo’a dan untuk mengenang jasa-jasa yang diberikan oleh Sunan Bonang juga
untuk berekreasi yang hanya untuk membeli oleh-oleh khas gresik. Selain itu,
para peziarah juga biasanya melakukan ibadah sholat di masjid Agung Tuban.
Untuk mencapai Makam Sunan Bonang tersebut cukup mudah, karena Makam sunan
Bonang ini terletak di dekat Alun – alun Tuban dan juga Masjd Agung Tuban.
2.2. Pengaruh
Tempat Wisata Makam Sunan Bonang Terhadap Masyarakat Sekitar
Dengan adanya tempat wisata sunan Bonang ini memberi
dampak positif terhadap masyarakat sekitar makam sunan Bonang. Pariwisata makam
sunan Bonang ini tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi saja, tetapi juga
berdampak di bidang sosial dan budaya, lingkungan dan fisik. Salah satu dampak
yang ditimbulkan karena adanya pembangunan makam Sunan Bonang adalah mata
pencaharian penduduk sekitarnya. Sejak diresmikannya makam Sunan Bonang sebagai
tempat wisata, banyak masyarakat setempat yang ingin membuka usaha di sekitar
tempat wisata ini. Kebanyakan usaha yang mereka jalani adalah berdagang, tetapi
ada juga yang menjual jasanya sebagai penjaga tukang parkir. Hal ini karenakan
sudah menjadi kodratnya bahwa manusia merupakan mahkluk yang konsumtif
(Prawironoto, 1991 : 61).
Sejak adanya wisata Makam Sunan Bonang ini keadaan
perekonomian masyarakat sekitar mengalami peningkatan. Mereka bisa membuka
peluang dengan cara berdagang. Barang dagangan yang biasa mereka jual adalah
souvenir atau pernak-pernik khas Tuban, makanan dan minuman khas Tuban seperti
legen. Selain itu mereka juga menjual barang-barang yang khas dari kota Tuban.
Alasan mereka memilih berdagang di temapat wisata seperti ini karena mereka
ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar, ingin memperbaiki hidupnya,
tetapi ada juga yang hanya iseng-iseng berdagang suapaya mereka tidak
menganggur di rumah. Kebanyakan dari mereka ingin memulai berdagang dikarenakan
melihat peluang bisnis yang cukup menggiurkan, karena dengan adanya tempat
wisata makam sunan Bonang, secara otomatis daerah tersebut yang merupakan
tempat tinggal mereka akan banyak di kunjungi oleh orang banyak.
Saat liburan sekolah para pedagang sekitar makam Sunan
Bonang ini mendapatkan banyak keuntungan, karena saat liburan sekolah banyak
pengunjung yang datang ke makam Sunan Bonang ini untuk berziarah. Selain itu,
pada waktu malam selawean puasa ramadhan atau saat awal puasa ramadhan makam
Sunan Bonang ini juga banyak dikunjungi berziarah. Hal ini menjadi kesempatan
besar yang tidak boleh disia-siakan oleh para pedagang untuk mempromosikan
barang dagangannya.
Selain itu, para penjual jasa sebagai tukang parkir
ini juga mulai kuwalahan untuk memparkir dan menjaga kendaraan para peziarah
makam Sunan Bonang ketika hari liburan tiba, karena kebanyakan yang ingin
berziarah adalah rombongan yang menggunakan kendaraan seperti bus, pick up dan
lain – lain, sehingga untuk memparkir kendaraan seperti ini dibutuhkan tempat
yang luas
Begitu juga dengan para pedagang, saat musim tertentu
seperti ramai pengunjung para pedagang di sekitar makam Sunan Bonang ini juga
menaikkan harga jual dagannya agar mendapatkan keuntungan yang banyak.
Kebanyakan dari mereka menaikkan harga jualnya menjadi dua kali lipat dari
harga biasanya. Dalam keadaan seperti ini pedagang akan mendapatkan keuntungan
yang lebih, karena pada hari-hari seperti biasa makam Sunan Bonang ini sepi
pengunjung dan pembelinya juga ikut sepi. Sehingga saat musim seperti ini menjadikan
para pedagang untuk saling bersaing dengan pedagang lain dalam mempromosikan
barang yang akan dijual. Dampak positif adanya pembangunan wisata Makam Sunan Bonang
adalah sebagai berikut:
- Dengan adanya pembangunan tempat wisata makam Sunan Bonang ini perekonomian masyarakat semakin meningkat dan sejahtera.
- Mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan, jika sesorang mampu mencari peluang yang ada.
- Masyarakat bisa lebih berkreatif untuk berdagang.
- Melalui berdagang antara penjual dan pembeli bisa saling berinteraksi untuk saling bertukar informasi yang mereka peroleh atau mereka ketahui.
- Akan terciptanya rasa saling menghargai dan menerima kebudayaan masing-masing.
Selain
dampak positif di atas, ada juga dampak negative dari pembangunan wisata Makam
Sunan Giri, antara lain:
- Pencemaran lingkungan yang disebabkan banyak sampah-sampah yang berserakan
- Mulai banyaknya pengemis yang ada di daerah makam sunan Bonang, karena menurut mereka makam sunan Bonang merupakan tempat yang strategis. Selain itu pasti banyak peziarah yang akan memberikan uang kepada mereka sebagai sodaqoh mereka.
Saat
pengunjung makam Sunan Bonang ini sepi, banyak pedagang yang ngeluh karena
omset yang mereka dapatkan juga ikut menurun. Kebanyakan mereka mengeluh karena
mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Mereka harus mencari
pekerjaan sampingan untuk memenuhi hidupnya. Dalam mempromosikan barang
dagangannya sebagian pedagang ada yang berkonflik dengan pedagang lainnya untuk
saling berebut pelanggan. Bahkan mereka banyak yang beriri hati dalam berdagang
karena mereka tidak mampu untuk bersaing dengan pedagang lainnya.
Dalam
menjual dagangannya sebagian pedagang ada yang berjualan dengan cara keliling
agar barang dagangannya cepat laku dan banyak keuntungan. Mereka berdagang di
sudut-sudut dan di setiap tempat yang ramai pengunjungnya. Di tempat wisata ini
para pedagang banyak yang menjual barang dagangannya dengan harga yang tinggi.
Kebanyakan
peziarah yang datang ke makam Sunan Bonang ini suka membeli souvenir yang khas
dari kota Tuban. Tetapi banyak juga yang membeli makanan khas dari Tuban
seperti legen.
Para
pedagang ini berjualan di sebelah selatan Masjid Agung Tuban. Dan barang
dagangan yang mereka jajakan seperti makanan atau minuman khas Tuban, baju-baju,
souvenir khas Tuban, ada pula peralatan ibadah dan lain - lain. Para pedagang
ini kebanyakan warga yang tinggal di sekitar wisata makam Sunan Bonang, tetapi
ada juga yang datang dari daerah lain. Sejak adanya wisata makam Sunan Bonang
ini warga sekitar banyak yang menjadi pedagang. Mereka lebih banyak menyukai
berdagang karena memanfaatkan keadaan
dimana rumah mereka yang berada dekat dengan tempat wisata makam sunan Bonang.
Dengan
adanya wisata makam Sunan Bonang ini masyarakat yang dahulunya menganggur di
rumah bias melakukan aktivitas baru sehari-hari yaitu berdagang. Kebanyakan
para pedagang ini berjualan dengan barang yang sama dengan pedagang lain.
Sehingga daya saing dengan pedagang lain ini semakin kuat. Dalam berdagang
mereka harus bersaing dengan pedagang lain untuk mendapatkan keuntungan. Mereka
harus bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan. Kadang-kadang untuk
mendapatkan keuntungan mereka harus mempromosikan barang dagangannya dengan
memberi diskon atau dengan merayu-rayu pengunjung yang sedang berjalan.
Selain itu, terkadang
mereka juga harus berjualan di sekeliling tempat wisata yang di lalui oleh
pengunjung. Hal itu di lakukan agar dagangan mereka bisa cepat terjual dengan
mendapatkan untung yang banyak. Salah satu cara yang dilakukan yaitu seperti saat
pembeli akan membeli sesuatu para pedagang ini berusaha untuk merayu pembeli
agar mau membeli barang yang akan mereka beli. Saat pembeli akan membeli barang
yang mereka pilih pedagang biasanya menawarkan harga yang tinggi sehingga
pembeli harus bisa menawar harganya menjadi setengah harga dari harga yang
telah ditawarkan. Pedagang berusaha untuk membujuk pembelinya agar jadi membeli
barangya dan tidak pindah ke pedagang lain.
Begitu juga
dengan tukang parkir, untuk mencari uang mereka biasanya membujuk peziarah
untuk memarkir kendaraannya ke tempat parkir yang mereka pegang atau mereka
jaga. Jika ada kendaraan yang lewat atau pengunjung yang hendak memarkir
kendaraannya mereka saling berebut. Apalagi saat hari-hari tertentu mereka
biasanya membikin area parkir yang lebih luas agar para pengunjung bisa
memarkir kendaraannya dengan nyaman dan mereka pun bisa mendapatkan untung yang
lebih banyak. Saat seperti ini juga banyak masyarakat sekitar yang menjadi
tukang parkir dadakan. Biasanya mereka menjadi tukang parkir pada musim-musim
tertentu saja.
Selain
menjadi tukang parkir dan berdagang di sekitar makam Sunan Bonang masyarakat
sekitar Sunan Bonang juga ada yang bekerja sebagai jasa menarik becak. Biasanya
becak ini digunakan untuk transportasi bagi peziarah dari tempat parkir sampai
makam sunan Bonang. Hal ini dikarenakan jarak antara parkir kendaraan peziarah
yang biasanya datang berombongan dengan makam sunan Bonang tersebut lumayan
jauh. Jadi para penarik becak tersebut menawarkan jasa transportasi dari tempat
parkir sampai tempat wisata sunan Bonang.
2.3. Keadaan
perekonomian masyarakat sekitar setelah adanya makam Sunan Bonang
Sejak makam Sunan Bonang ini dijadikan sebagai salah
satu tempat wisata religi, kehidupan perekonomian masyarakat sekitar makam
sunan Bonang mulai berubah. Keputusan untuk menjadikan makam sunan Bonang
sebagai tempat wisata religi membawa beberapa manfaat tersendiri bagi
masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan wisata makam Sunan Bonang. Salah
satunya adalah dengan membuka usaha seperti berdagang, ini menjadikan
masyarakat bisa membiayai kebutuhan sehari-harinya, seperti para pedagang,
tukang parkir, penarik becak dan lain – lain.
Dengan adanya wisata makam Sunan Bonang ini masyarakat
yang dahulunya pengangguran bisa mendapatkan penghasilan dengan cara berdagang,
menjadi tukang parkir, menarik becak dan lain - lain. Dalam berdagang setiap
hari mereka bisa mendapatkan keuntungan sekitar seratus ribu, apalagi jika
waktu musim-musim tertentu seperti musim liburan, awal puasa ramadhan para
pedagang ini bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dari itu. Saat musim
seperti ini pedagang biasanya banyak yang menjual barangnya dengan harga yang
lebih mahal dibandingkan dengan hari-hari yang biasa. Karena mereka ingin
mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Keberadaan makam sunan Bonang ini sendiri secara umum
berdampak positif dalam bidang ekonomi bagi masyarakat sekitar makam sunan
Bonang tersebut maupun masyarakat Tuban secara luas. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya makam sunan Bonang tersebut maka banyak orang – orang yang
bertempat tinggal di sekitar makam sunan Bonang tersebut yang meningkat keadaan
ekonomi keluarganya. Dan yang banyak di lakukan oleh masyarakat sekitar makam sunan
Bonang adalah berjualan. Dalam berjualan ini orang – orang tersebut bisa
mendapat untung yang cuku banyak. Mengingat kebanyakan para peziarah yang
datang akan membeli oleh – oleh khas dari Tuban untuk keluarga atau teman –
temannya di rumah. Ini menjadikan para pedagang ini akan mendapat banyak
keuntungan dari berjualan di sekitar makam sunan Bonang tersebut, baik itu
berjualan barang – barang khas Tuban, makanan atau minuman khas Tuban dan lain
– lain.
Keuntungan dari para penjual tersebut akan sangat meningkat
drastis saat adanya haul sunan Bonang. Hal ini dikarenakan saat haul sunan
Bonang para peziarah yang datang bukan hanya dari kota Tuban saja, melainkan
juga dari luar kota Tuban bahkan juga luar wilayah kabupaten Tuban. Dan para
pedagang yang berdagang pun tidak hanya dari masyarakat sekitar makam sunan
Bonang ada pula yang datang dari luar kota Tuban. Mereka berharap bisa mendapat
banyak rejeki karena dengan banyaknya orang yang datang dalam haul sunan Bonang
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keberadaan
tempat wisata makam sunan Bonang memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan
ekonomi masyarakat sekitar makam sunan Bonang tersebut. Hal ini dikarenakan
dengan dijadikannya makam sunan Bonang tersebut menjadi wisata religi menjadikan
makam tersebut semakin ramai dikunjungi oleh para peziarah. Dan dengan begitu
masyarakat sekitar makam bisa memanfaatkannya sebagai tempat mata pencaharian,
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3.2. Saran
Dengan
mengatahui dampak positif dari adanya makam sunan Bonang yang dijadikan sebagai
tempat wisata religi, pemerintah daerah harus lebih meningkatkan kenyamanan
para peziarah dengan di perbanyaknya sarana prasarana umum dan merawat segala
sesuatu yang ada di sekitar makam sunan Bonang tersebut, agar makam sunan
Bonang akan terus selalu ramai didatangi oleh para peziarah. Dan menjadikan
masyarakat sekitar kehidupan perekonomiannya lebih meningkat lagi. Dan juga
para peiarah bisa lebih nyaman berada di makam sunan Bonang agar mereka juga
bisa lebih khusuk dalam berdoa.
DAFTAR PUSTAKA
.
Prawironoto,
Hartati. 1991. Peranan Pasar Pada
Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah. Semarang : Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional
Proyek Inventarisi Dan Pembinaan Nilai – Nilai Budaya.
Ulum, H.
Darul. 2009. Sosiologi sebagai Ilmu
Pengetahuan. Jombang : Mahameru Pustaka Indonesia
Mangkunegara,
A. A. Anwar Prabu. 1987. Perilaku
Konsumen. Bandung : Eresco
No comments:
Post a Comment