Songs

Sunday, December 8, 2013

Kautsar Ranggi



PENGARUH TEMPAT WISATA MAKAM SUNAN BONANG DI TUBAN TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITARNYA PADA TAHUN 2007 - 2010

MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Sejarah Perekonomian
Yang dibimbing oleh Ibu Indah W. P. Utami, S. Pd, S. Hum, M. Hum

oleh
Kautsar Ranggi Primanggalang

110731435553


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keindahan alam yang indah yang dapat dijadikan tempat untuk berpariwisata atau rekreasi. Dengan adanya pembangunan tempat wisata ini dapat memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran masyarakat setempat yang dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Tempat wisata yang ada di Indonesia selain yang bertemakan alam maupun tempat rekreasi adalam makam tokoh – tokoh terkenal, seperti makam para sunan yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Tak bisa di pungkiri bahwa pengaruh dari para sunan yang menyebarkan agama Islam di Indonesia sangat besar terhadap masyarakat Indonesia.
Besarnya pengaruh para sunan (wali) terhadap masyarakat Indonesia terbukti dengan ramainya para peziarah yang datang ke makam dari para wali – wali tersebut. Mereka datang untuk mengenang perjuangan mereka dalam menyiarkan agama Islam di masing – masing daerahnya, selain itu mereka bertujuan untuk mendoakan mereka agar mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Dengan banyaknya peziarah yang datang ke makam para Wali tersebut maka pemerintah daerah mulai mengembangkan makam – makam tersebut menjadi tempat wisata religi. Karena dengan di jadikannya menjadi wisata religi memiliki dampak positif mengembangkan / meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar makam – makam tersebut. Salah satu makam sunan/wali yang di kembangkan pemerintah daerah menjadi wisata religi adalah makam sunan Bonang yang berada di kabupaten Tuban.
Hal ini menjadikan masyarakat yang tinggal di sekitar makam sunan Bonang terangkat kehidupan perekonomiannya. Mereka mulai mendapatkan mata pencaharian baru dengan pendapatan yang dapat mencukupi kebutubannya sehari – hari. Selain dalam bidang ekonomi manfaat positif lainnya adalam dalam bidang kebudayaan. Drengan adanya makam tersebut maka para peziarah dapat menerapkan nilai – nilai dan norma – norma sosial yang merupakan faktor pendorong bagi manusia untuk bertingkah laku dan mencapai kepuasan tertentu dalam kehidupan sehari – hari (Ulum, 2009 : 43). Karena hal tersebut maka saya merasa tertarik mengangkat tema ini menjadi sebuah makalah dengan judul “ Pengaruh Tempat Wisata Makam Sunan Bonang di Tuban Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar Pada Tahun 2007 – 2010”.

1.2.       Rumusan Masalah
                  1.          Bagaimana keadaan makam sunan Bonang pada saat ini?
                  2.          Bagaimana pengaruh Tempat Wisata Makam Sunan Bonang terhadap masyarakat sekitar?
                  3.          Bagaimana cara pedagang dalam mempromosikan dagangannya di tempat wisata sunan Bonag?

1.3.       Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui keadaan makam sunan Bonang pada saat ini.
  2. Untuk mengetahui pengaruh tempat wisata makam sunan Bonang terhadap masyarakat sekitar.
  3. Untuk mengetahui cara pedagang dalam mempromosikan dagangannya di Tempat Wisata Makam Sunan Bonang.
1.4.       Metode Penelitian
Metode pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa prosedur yang dijabarkan sebagai berikut:
             1.     Yang pertama di lakukan adalah melakukan observasi di tempat wisata makam sunan Bonang.
             2.     Dan langkah selanjutnya adalah mencari sumber pustaka yang relefan dengan pembahasan.
             3.     Menganalisis data yang sudah terkumpul dan mencocokan data yang telah di dapat antara hasil observasi dengan kajian pustakanya.
             4.     Dan selanjutnya adalah Penyusunan laporan penelitian.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.       Taman Wisata Makam Sunan Bonang
Kabupaten Tuban merupakan salah satu kota yang mempunyai banyak tempat wisata, mulai dari tempat wisata yang berupa pantai, taman bermain samapi tempat wisata yang religi. Setiap tempat wisata tersebut selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Salah satu yang paling di gemari oleh masyarakat adalam tempat wisata makam sunan Bonang. Hal ini disebabkan karena di daerah Tuban sendiri pengaruh dari Sunan Bonang sendiri sangat besar, mengingat bahwa Sunan Bonang merupakan salah satu dari Wali Songo yang sangat di hormati di Jawa. Makam sunan Bonang ini sering didatangi oleh peziarah, baik itu peziarah dari kota Tuban sendiri, ataupun daerah luar tuban. Kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat ini adalah kaum ibu-ibu yang biasanya mengikuti acara pengajian di kampungnya.
Kebanyakan para peziarah dari Sunan Bonang ini datang berombongan, tetapi ada juga yang datang perorangan. Mereka beranggapan bahwa berziarah ke makam Sunan Bonag ini akan bisa mendapatkan barokah yang banyak, banyak peziarah yang datang dari luar daerah. Dan pada saat musim liburan sekolah tiba atau pada malam selawean saat puasa bulan Ramadhan makam Sunan Bonang ini bisa dua kali lipat peziarah yang datang. Para peziarah ini biasanya berdo’a dan bersyukur atas jasa yang telah diberikan oleh Sunan Bonang yaitu menyebarkan agama Islam dan untuk mengenang pelajaran-pelajaran yang Beliau berikan ketika menyebarkan agama islam.
Menjelang bulan Ramadhan, pengunjung wisata religi di makam Sunan Bonang, mengalami peningkatan yang luar biasa. Namun pada bulan tertentu, tempat wisata religi tersebut akan sepi.
Kebanyakan para pengunjung yang datang selain untuk berdo’a dan untuk mengenang jasa-jasa yang diberikan oleh Sunan Bonang juga untuk berekreasi yang hanya untuk membeli oleh-oleh khas gresik. Selain itu, para peziarah juga biasanya melakukan ibadah sholat di masjid Agung Tuban. Untuk mencapai Makam Sunan Bonang tersebut cukup mudah, karena Makam sunan Bonang ini terletak di dekat Alun – alun Tuban dan juga Masjd Agung Tuban.

2.2.       Pengaruh Tempat Wisata Makam Sunan Bonang Terhadap Masyarakat Sekitar
Dengan adanya tempat wisata sunan Bonang ini memberi dampak positif terhadap masyarakat sekitar makam sunan Bonang. Pariwisata makam sunan Bonang ini tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi saja, tetapi juga berdampak di bidang sosial dan budaya, lingkungan dan fisik. Salah satu dampak yang ditimbulkan karena adanya pembangunan makam Sunan Bonang adalah mata pencaharian penduduk sekitarnya. Sejak diresmikannya makam Sunan Bonang sebagai tempat wisata, banyak masyarakat setempat yang ingin membuka usaha di sekitar tempat wisata ini. Kebanyakan usaha yang mereka jalani adalah berdagang, tetapi ada juga yang menjual jasanya sebagai penjaga tukang parkir. Hal ini karenakan sudah menjadi kodratnya bahwa manusia merupakan mahkluk yang konsumtif (Prawironoto, 1991 : 61).
Sejak adanya wisata Makam Sunan Bonang ini keadaan perekonomian masyarakat sekitar mengalami peningkatan. Mereka bisa membuka peluang dengan cara berdagang. Barang dagangan yang biasa mereka jual adalah souvenir atau pernak-pernik khas Tuban, makanan dan minuman khas Tuban seperti legen. Selain itu mereka juga menjual barang-barang yang khas dari kota Tuban. Alasan mereka memilih berdagang di temapat wisata seperti ini karena mereka ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar, ingin memperbaiki hidupnya, tetapi ada juga yang hanya iseng-iseng berdagang suapaya mereka tidak menganggur di rumah. Kebanyakan dari mereka ingin memulai berdagang dikarenakan melihat peluang bisnis yang cukup menggiurkan, karena dengan adanya tempat wisata makam sunan Bonang, secara otomatis daerah tersebut yang merupakan tempat tinggal mereka akan banyak di kunjungi oleh orang banyak.
Saat liburan sekolah para pedagang sekitar makam Sunan Bonang ini mendapatkan banyak keuntungan, karena saat liburan sekolah banyak pengunjung yang datang ke makam Sunan Bonang ini untuk berziarah. Selain itu, pada waktu malam selawean puasa ramadhan atau saat awal puasa ramadhan makam Sunan Bonang ini juga banyak dikunjungi berziarah. Hal ini menjadi kesempatan besar yang tidak boleh disia-siakan oleh para pedagang untuk mempromosikan barang dagangannya.
Selain itu, para penjual jasa sebagai tukang parkir ini juga mulai kuwalahan untuk memparkir dan menjaga kendaraan para peziarah makam Sunan Bonang ketika hari liburan tiba, karena kebanyakan yang ingin berziarah adalah rombongan yang menggunakan kendaraan seperti bus, pick up dan lain – lain, sehingga untuk memparkir kendaraan seperti ini dibutuhkan tempat yang luas
Begitu juga dengan para pedagang, saat musim tertentu seperti ramai pengunjung para pedagang di sekitar makam Sunan Bonang ini juga menaikkan harga jual dagannya agar mendapatkan keuntungan yang banyak. Kebanyakan dari mereka menaikkan harga jualnya menjadi dua kali lipat dari harga biasanya. Dalam keadaan seperti ini pedagang akan mendapatkan keuntungan yang lebih, karena pada hari-hari seperti biasa makam Sunan Bonang ini sepi pengunjung dan pembelinya juga ikut sepi. Sehingga saat musim seperti ini menjadikan para pedagang untuk saling bersaing dengan pedagang lain dalam mempromosikan barang yang akan dijual. Dampak positif adanya pembangunan wisata Makam Sunan Bonang adalah sebagai berikut:
  • Dengan adanya pembangunan tempat wisata makam Sunan Bonang ini perekonomian masyarakat semakin meningkat dan sejahtera.
  • Mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan, jika sesorang mampu  mencari peluang yang ada.
  • Masyarakat bisa lebih berkreatif untuk berdagang.
  • Melalui berdagang antara penjual dan pembeli bisa saling berinteraksi untuk saling bertukar informasi yang mereka peroleh atau mereka ketahui.
  • Akan  terciptanya rasa saling menghargai dan menerima kebudayaan masing-masing.
Selain dampak positif di atas, ada juga dampak negative dari pembangunan wisata Makam Sunan Giri, antara lain:
  • Pencemaran lingkungan yang disebabkan banyak sampah-sampah yang berserakan
  • Mulai banyaknya pengemis yang ada di daerah makam sunan Bonang, karena menurut mereka makam sunan Bonang merupakan tempat yang strategis. Selain itu pasti banyak peziarah yang akan memberikan uang kepada mereka sebagai sodaqoh mereka.
Saat pengunjung makam Sunan Bonang ini sepi, banyak pedagang yang ngeluh karena omset yang mereka dapatkan juga ikut menurun. Kebanyakan mereka mengeluh karena mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Mereka harus mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi hidupnya. Dalam mempromosikan barang dagangannya sebagian pedagang ada yang berkonflik dengan pedagang lainnya untuk saling berebut pelanggan. Bahkan mereka banyak yang beriri hati dalam berdagang karena mereka tidak mampu untuk bersaing dengan pedagang lainnya.
Dalam menjual dagangannya sebagian pedagang ada yang berjualan dengan cara keliling agar barang dagangannya cepat laku dan banyak keuntungan. Mereka berdagang di sudut-sudut dan di setiap tempat yang ramai pengunjungnya. Di tempat wisata ini para pedagang banyak yang menjual barang dagangannya dengan harga yang tinggi.
Kebanyakan peziarah yang datang ke makam Sunan Bonang ini suka membeli souvenir yang khas dari kota Tuban. Tetapi banyak juga yang membeli makanan khas dari Tuban seperti legen.
Para pedagang ini berjualan di sebelah selatan Masjid Agung Tuban. Dan barang dagangan yang mereka jajakan seperti makanan atau minuman khas Tuban, baju-baju, souvenir khas Tuban, ada pula peralatan ibadah dan lain - lain. Para pedagang ini kebanyakan warga yang tinggal di sekitar wisata makam Sunan Bonang, tetapi ada juga yang datang dari daerah lain. Sejak adanya wisata makam Sunan Bonang ini warga sekitar banyak yang menjadi pedagang. Mereka lebih banyak menyukai berdagang karena  memanfaatkan keadaan dimana rumah mereka yang berada dekat dengan tempat wisata makam sunan Bonang.
Dengan adanya wisata makam Sunan Bonang ini masyarakat yang dahulunya menganggur di rumah bias melakukan aktivitas baru sehari-hari yaitu berdagang. Kebanyakan para pedagang ini berjualan dengan barang yang sama dengan pedagang lain. Sehingga daya saing dengan pedagang lain ini semakin kuat. Dalam berdagang mereka harus bersaing dengan pedagang lain untuk mendapatkan keuntungan. Mereka harus bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan. Kadang-kadang untuk mendapatkan keuntungan mereka harus mempromosikan barang dagangannya dengan memberi diskon atau dengan merayu-rayu pengunjung yang sedang berjalan.
Selain itu, terkadang mereka juga harus berjualan di sekeliling tempat wisata yang di lalui oleh pengunjung. Hal itu di lakukan agar dagangan mereka bisa cepat terjual dengan mendapatkan untung yang banyak. Salah satu cara yang dilakukan yaitu seperti saat pembeli akan membeli sesuatu para pedagang ini berusaha untuk merayu pembeli agar mau membeli barang yang akan mereka beli. Saat pembeli akan membeli barang yang mereka pilih pedagang biasanya menawarkan harga yang tinggi sehingga pembeli harus bisa menawar harganya menjadi setengah harga dari harga yang telah ditawarkan. Pedagang berusaha untuk membujuk pembelinya agar jadi membeli barangya dan tidak pindah ke pedagang lain.
Begitu juga dengan tukang parkir, untuk mencari uang mereka biasanya membujuk peziarah untuk memarkir kendaraannya ke tempat parkir yang mereka pegang atau mereka jaga. Jika ada kendaraan yang lewat atau pengunjung yang hendak memarkir kendaraannya mereka saling berebut. Apalagi saat hari-hari tertentu mereka biasanya membikin area parkir yang lebih luas agar para pengunjung bisa memarkir kendaraannya dengan nyaman dan mereka pun bisa mendapatkan untung yang lebih banyak. Saat seperti ini juga banyak masyarakat sekitar yang menjadi tukang parkir dadakan. Biasanya mereka menjadi tukang parkir pada musim-musim tertentu saja.
Selain menjadi tukang parkir dan berdagang di sekitar makam Sunan Bonang masyarakat sekitar Sunan Bonang juga ada yang bekerja sebagai jasa menarik becak. Biasanya becak ini digunakan untuk transportasi bagi peziarah dari tempat parkir sampai makam sunan Bonang. Hal ini dikarenakan jarak antara parkir kendaraan peziarah yang biasanya datang berombongan dengan makam sunan Bonang tersebut lumayan jauh. Jadi para penarik becak tersebut menawarkan jasa transportasi dari tempat parkir sampai tempat wisata sunan Bonang.

2.3.       Keadaan perekonomian masyarakat sekitar setelah adanya makam Sunan Bonang
Sejak makam Sunan Bonang ini dijadikan sebagai salah satu tempat wisata religi, kehidupan perekonomian masyarakat sekitar makam sunan Bonang mulai berubah. Keputusan untuk menjadikan makam sunan Bonang sebagai tempat wisata religi membawa beberapa manfaat tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan wisata makam Sunan Bonang. Salah satunya adalah dengan membuka usaha seperti berdagang, ini menjadikan masyarakat bisa membiayai kebutuhan sehari-harinya, seperti para pedagang, tukang parkir, penarik becak dan lain – lain.
Dengan adanya wisata makam Sunan Bonang ini masyarakat yang dahulunya pengangguran bisa mendapatkan penghasilan dengan cara berdagang, menjadi tukang parkir, menarik becak dan lain - lain. Dalam berdagang setiap hari mereka bisa mendapatkan keuntungan sekitar seratus ribu, apalagi jika waktu musim-musim tertentu seperti musim liburan, awal puasa ramadhan para pedagang ini bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dari itu. Saat musim seperti ini pedagang biasanya banyak yang menjual barangnya dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan hari-hari yang biasa. Karena mereka ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Keberadaan makam sunan Bonang ini sendiri secara umum berdampak positif dalam bidang ekonomi bagi masyarakat sekitar makam sunan Bonang tersebut maupun masyarakat Tuban secara luas. Hal ini dapat dilihat dengan adanya makam sunan Bonang tersebut maka banyak orang – orang yang bertempat tinggal di sekitar makam sunan Bonang tersebut yang meningkat keadaan ekonomi keluarganya. Dan yang banyak di lakukan oleh masyarakat sekitar makam sunan Bonang adalah berjualan. Dalam berjualan ini orang – orang tersebut bisa mendapat untung yang cuku banyak. Mengingat kebanyakan para peziarah yang datang akan membeli oleh – oleh khas dari Tuban untuk keluarga atau teman – temannya di rumah. Ini menjadikan para pedagang ini akan mendapat banyak keuntungan dari berjualan di sekitar makam sunan Bonang tersebut, baik itu berjualan barang – barang khas Tuban, makanan atau minuman khas Tuban dan lain – lain.
Keuntungan dari para penjual tersebut akan sangat meningkat drastis saat adanya haul sunan Bonang. Hal ini dikarenakan saat haul sunan Bonang para peziarah yang datang bukan hanya dari kota Tuban saja, melainkan juga dari luar kota Tuban bahkan juga luar wilayah kabupaten Tuban. Dan para pedagang yang berdagang pun tidak hanya dari masyarakat sekitar makam sunan Bonang ada pula yang datang dari luar kota Tuban. Mereka berharap bisa mendapat banyak rejeki karena dengan banyaknya orang yang datang dalam haul sunan Bonang tersebut.











BAB III
PENUTUP
3.1.       Kesimpulan
Keberadaan tempat wisata makam sunan Bonang memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar makam sunan Bonang tersebut. Hal ini dikarenakan dengan dijadikannya makam sunan Bonang tersebut menjadi wisata religi menjadikan makam tersebut semakin ramai dikunjungi oleh para peziarah. Dan dengan begitu masyarakat sekitar makam bisa memanfaatkannya sebagai tempat mata pencaharian, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

3.2.       Saran
Dengan mengatahui dampak positif dari adanya makam sunan Bonang yang dijadikan sebagai tempat wisata religi, pemerintah daerah harus lebih meningkatkan kenyamanan para peziarah dengan di perbanyaknya sarana prasarana umum dan merawat segala sesuatu yang ada di sekitar makam sunan Bonang tersebut, agar makam sunan Bonang akan terus selalu ramai didatangi oleh para peziarah. Dan menjadikan masyarakat sekitar kehidupan perekonomiannya lebih meningkat lagi. Dan juga para peiarah bisa lebih nyaman berada di makam sunan Bonang agar mereka juga bisa lebih khusuk dalam berdoa.











DAFTAR PUSTAKA
.
Prawironoto, Hartati. 1991. Peranan Pasar Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah. Semarang : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisi Dan Pembinaan Nilai – Nilai Budaya.
Ulum, H. Darul. 2009. Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan. Jombang : Mahameru Pustaka Indonesia
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 1987. Perilaku Konsumen. Bandung : Eresco

 

No comments:

Post a Comment