SISTEM
EKONOMI ETATISME DI INDONESIA
PADA
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN TAHUN 1959-1966
Oleh :
Ayyub Rachman
(110731435554)
Harwin (110731435537)
Hilda Yekti Probohening
(110731435531)
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setelah
dikeluarkannya dektrit presiden pada 5 juli 1959, Indonesia menggunakan sistem
pemerintahan demokrasi terpimpin. Hal ini menyebabkan semua kegiatan kenegaraan
diatur oleh pemerintah, salah satunya yang juga diatur adalah sistem
perekonomian negara. Sebelum masa demokrasi terpimpin Indonesia ketika itu baru
saja terbebas dari invasi Belanda, yakni melewati banyak hal dari proklamasi
kemerdekaan, agresi militer Belanda, diplomasi-diplomasi dengan Belanda hingga
akhirnya menghadapi periode demokrasi parlementer, yang ketika itu masih
menggunakan UUD sementara dan perdana menteri menjadi pemimpin pemerintahan.
Dimasa-masa itu perekonomian memang tidak terlalu dipehatikan, dan yang
kebanyakan di soroti adalah masalah politik.
Mudah
dibayangkan betapa perekonomian ketika itu nyaris tak sempat diperhatikan,
apalagi ditambah dengan pemerintahan jatuh bangun, silih berganti dalam
hitungan bulan, dampaknya tidak hanya dalam bidang politik namun juga
perekonomian. Program-program ekonomi yang telah dirancang banyak sekali yang
belum dilakukan, sehingga banyak sekali permasalahan-permasalahan yang
datang. Hingga akhirnya dampak dapat
dirasakan ketika periode demokrasi terpimpin. Dilakukannya reorganisasi politik
pada juli 1959, membuat UUD 1945 kembali diterapkan dan Soekarno menjadi
presiden Republik Indonesia, yang membuatnya menjadi kepala negara dan kepala
pemerintahan. Sehingga semua kebijakan ada ditangan Soekarno, khususnya adalah
permasalahan atau urusan pemerintahan yang sebelumnya di atur oleh perdana
menteri.
Ketika
presiden Soekarno mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden Republik
Indonesia, saat itu juga Soekarno mencanangkan suatu gaya pembangunan yang
disebut “sosialisme ala Indonesia”. Perekonomian atau pembangunan rata atau
sama-sama dapat dilakukan oleh semua masyarakat dan hasilnya pula dinikmati
oleh semua lapisan masyarakat. Bisa dibilang bahwa sistem ekonomi yang
digunakan ketika demokrasi terpimpin adalah etatisme yakni semua kegiatan
perekonomian diatur oleh negara atau pemerintah dengan tujuan yakni diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama. Jika kita lihat era sekarang, sistem
ekonomi cenderung bebas, pihak swasta juga diberikan hak untuk mengatur
kegiatan perekonomian bahkan sistem liberalisme ekonomi juga mulai dilakukan
ketika masa orde baru, yang mana ketika itu banyak sekali investor-investor
swasta mampu menguasai pusat-pusat perekonomian yang penting bagi bangsa kita,
misalnya adalah pertambangan.
Jika masa
sekarang ini kita bisa melihat bagaimana keadaan perekonomian bebas atau yang
berujung pada kapitalisme dilakukan di Indonesia dan dampaknya pula. Bagaimana
keadaan perekonomian Indonesia ketika masa demokrasi terpimpin yang ketika itu
menggunakan sistem etatisme, apakah lebih baik dari sekarang ataukah lebih
buruk. Maka dari itu untuk mengetahui itu maka penulis mencoba
mengangkat sebuah penelitian yang berupa makalah dengan mengambil judul SISTEM EKONOMI ETATISME PADA MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1966.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah
untuk makalah Sistem Ekonomi Etatisme di Indonesia Pada Masa Demokrasi
Terpimpin Tahun 1959-1966 adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
definisi dan karakteristik Etatisme?
2. Bagaimana
kebijakan pemerintah pada masa demokrasi terpimpin?
3. Bagaimana
keadaan perekonomian pada masa demokrasi terpimpin?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari makalah Sistem Ekonomi Etatisme di Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin
Tahun 1959-1966 adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
definisi dan karakteristik Etatisme
2. Mengetahui
kebijakan pemerintah pada masa demokrasi terpimpin
3. Mengetahui
keadaan perekonomian pada masa demokrasi terpimpin
Selanjutnya Klik Disini
No comments:
Post a Comment