Songs

Tuesday, September 24, 2013

Tugas Kelompok 11 Sejarah Ekonomi

KEADAAN PEREKONOMIAN INDONESIA MASA REFORMASI (1998-SEKARANG) DARI KRISIS 1998 SAMPAI KRISIS 2008

oleh:
                        Siti Nur khomariyah                            110731435518
Septiyan                                              110731435550
Vivilia Puspita                                     110731435538

1.      PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejarah politik Indonesia dimulai dari kepemimpinan Ir.Soekarno yang biasa disebut zaman orde lama hingga kepemimpinan sekarang (2013) oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan sebutan zaman reformasi sudah menorehkan goresan sejarah yang cukup panjang lengkap dengan keadaan positif  dan negatif yang turut memberikan warna dalam goresan sejarah tersebut. Penutupan zaman orde baru pada tahun 1998 bersamaan pula dengan penurunan kepemimpinan Soeharto dengan alasan utama yang dikarenakan ketidak adilan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai hal seperti politik, ekonomi, dan hukum. Tetapi dari unsur perekonomianlah yang paling mudah dirasakan masyarakat Indonesia yang keadaannya semakin memburuk. Krisis moneter dan diteruskan dengan krisis ekonomi di Indonesia yang terjadi pada tahun 1998 adalah krisis yang paling mencekik rakyat Indonesia yang terjadi sepanjang zaman reformasi.
Kepemimpinan Soeharto pada zaman orde baru diakui masyarakat Indonesia mampu membangun perekonomian rakyat Indonesia, memberikan keluasan lapangan kerja dan mengecilkan tingkat pengangguran di Indonesia, tetapi pada akhir kepemimpinannya menimbulkan kronik terutama dalam bidang perekonomian di Indonesia. Pelengseran Soeharto pada tahun 1998 yang sekaligus menutup zaman orde baru tidak secara langsung menutup keterpurukan kondisi perekonomian Indonesia ketika itu.
Karya ilmiah yang kami tulis ini menitik beratkan pada keadaan perekonomian pada era reformasi dan menekankan pada krisis ekonomi pada 1998 sebagai sorotan utama pembahasan. Dikarenakan pada keadaan tersebut perekonomian Indonesia benar-benar menjadi sorotan dunia dan mendapatkan tinta tebal dalam penulisan sejarah perekonomian di Indonesia. Tidak hanya pada krisis tahun 1998 saja, kan tetapi pada karya ilmiah ini kami juga membahas mengenai krisis pada tahun 2008 yang berlangsung tidak seheboh pada tahun 1998. Dengan pembahasan tersebut pada karya ilmiah ini kami berikan judul “Keadaan Perekonomian Indonesia masa Reformasi (1998-sekarang) dari krisis 1998 sampai krisis 2008”.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami angkat dalam karya ilmiah kami ini adalah:
1.      Bagaimana kemunculan reformasi?
2.      Bagaimana keadaan perekonomian Indonesia pada saat krisis 1998?
3.      Bagaimana keadaan perekonomian Indonesia pasca krisis 1998?
4.      Bagaimana keadaan perekonomian indonesia pada saat krisis 2008?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan kami dalam penulisan karya ilmiah ini adalah:
1.      mengetahui kemunculan reformasi
2.      mengetahui keadaan perekonomian Indonesia pada saat krisis 1998
3.      mengetahui keadaan perekonomian Indonesia pasca krisis 1998
4.      mengetahui keadaan perekonomian indonesia pada saat krisis 2008.
Selanjutnya Klik Disini

Tugas Kelompok 10 Sejarah Ekonomi

KEADAAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1965-1998

Oleh:

Nia Ulfia Krismawati                 110731435544
Ahmad Danis F                         110731435557
Nur Ikhsan Y.                           110731435545

PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang sudah merdeka sejak tahun 1945. Sampai sekarang Indonesia sudah dipimpin oleh beberapa presiden. Mulai dari presiden laki-laki sampai presiden perempuan. Presiden-presiden ini memberikan kebanggaan tersendiri disetiap periodenya dan tentunya juga meninggalkan keburukan-keburukan yang berbeda. Dari ketika Indonesia merdeka sampai sekarang, masalah yang masih terus dihadapi adalah masalah ekonomi. Dari sejak zaman Soekarno sampai Susilo Bambang Yudoyono, sektor perekonomian terus menjadi masalah secara turun temurun.
Keadaan perekonomian Indonesia yang selalu kembang kempis, tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada pemimpin negara. Rasanya tidak fair jika dikatakan bahwa presiden negara ini tidak melakukan apa-apa untuk menangani masalah perekonomian. Hal tersebut bisa dibuktikan bahwa selama ini pemerintah berusaha memperbaiki perekonomian dengan cara berhutang pada negara lain. Pemerintah menggambarkan kepada negara luar betapa terpuruknya ekonomi Indonesia, betapa mirisnya angka kemiskinan di Indonesia dan betapa banyak angka kematian yang akan terjadi, dan hal tersebut dipergunakan untuk menarik iba dari pihak luar agar memberikan dana bantuan terhadap Indonesia.
Kali ini penulis akan lebih menekankan pada keadaan perekonomian Indonesia pada masa orde baru atau bisa dikatakan pada masa Soeharto. Pada saat itu keadaan ekonomi Indonesia pada awalnya memang terpuruk tetapi dalam waktu singkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan. Presiden Soeharto sangat terobsesi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tanpa melihat keadaan tabungan negara yang tidak memadai. Beliaupun mengeluarkan kebijakan yang snagat ditentang oleh Soekarno yaitu bekerja sama dengan pihak luar negeri atau bisa dikatakan berhutang pada pihak luar negeri dalam bentuk apapun.
Sejak Presiden Soeharto memutuskan untuk bekerja sama dengan pihak luar negeri, perekonomian Indonesia yang pada mulanya terpuruk lambat laun mengalami pertumbuhan yang sangat drastis dalam artian tinggi dan berkesinambungan dan pada saat itu Indonesia mendapat julukan keajaiban ekonomi. Hal tersebut membuat pihak asing semakin bersemangat untuk memberikan modal kepada pihak Indonesia. Tetapi pertumbuhan ekonomi ini tidak berlangsung lama yang akhirnya memuncak pada krisis ekonomi yang membuat Indonesia semakin terpuruk. Penulis ingin mengetahui bagaimana keadaan perekonomian Indonesia pada masa orde baru, maka dari itu penulis membuat tema “Keadaan Perekonomian di Indonesia Pada Masa Orde Baru Tahun 1965-1998”. Semoga makalah ini bisa bermanfaat.

1.1  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pertumbuhan dan kebijakan ekonomi  masa orde baru ?
2.      Bagaimana keadaan masyarakat masa orde baru ?
3.      Bagaimana upaya pemulihan perekonomian menjelang jatuhnya orde baru?

1.2  TUJUAN MASALAH
1.      Mengetahui keadaan, pertumbuhan dan kebijakan ekonomi  masa orde baru
2.      Mengetahui keadaan masyarakat masa orde baru
3.      Mengetahui upaya pemulihan perekonomian menjelang jatuhnya orde baru
Selanjutnya Klik Disini

Tugas Kelompok 9 Sejarah Ekonomi

SISTEM EKONOMI ETATISME DI INDONESIA

PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN TAHUN 1959-1966

Oleh :
Ayyub Rachman (110731435554)
Harwin (110731435537)
Hilda Yekti Probohening (110731435531)

I.  PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Setelah dikeluarkannya dektrit presiden pada 5 juli 1959, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Hal ini menyebabkan semua kegiatan kenegaraan diatur oleh pemerintah, salah satunya yang juga diatur adalah sistem perekonomian negara. Sebelum masa demokrasi terpimpin Indonesia ketika itu baru saja terbebas dari invasi Belanda, yakni melewati banyak hal dari proklamasi kemerdekaan, agresi militer Belanda, diplomasi-diplomasi dengan Belanda hingga akhirnya menghadapi periode demokrasi parlementer, yang ketika itu masih menggunakan UUD sementara dan perdana menteri menjadi pemimpin pemerintahan. Dimasa-masa itu perekonomian memang tidak terlalu dipehatikan, dan yang kebanyakan di soroti adalah masalah politik.
Mudah dibayangkan betapa perekonomian ketika itu nyaris tak sempat diperhatikan, apalagi ditambah dengan pemerintahan jatuh bangun, silih berganti dalam hitungan bulan, dampaknya tidak hanya dalam bidang politik namun juga perekonomian. Program-program ekonomi yang telah dirancang banyak sekali yang belum dilakukan, sehingga banyak sekali permasalahan-permasalahan yang datang.  Hingga akhirnya dampak dapat dirasakan ketika periode demokrasi terpimpin. Dilakukannya reorganisasi politik pada juli 1959, membuat UUD 1945 kembali diterapkan dan Soekarno menjadi presiden Republik Indonesia, yang membuatnya menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan. Sehingga semua kebijakan ada ditangan Soekarno, khususnya adalah permasalahan atau urusan pemerintahan yang sebelumnya di atur oleh perdana menteri.
Ketika presiden Soekarno mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden Republik Indonesia, saat itu juga Soekarno mencanangkan suatu gaya pembangunan yang disebut “sosialisme ala Indonesia”. Perekonomian atau pembangunan rata atau sama-sama dapat dilakukan oleh semua masyarakat dan hasilnya pula dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Bisa dibilang bahwa sistem ekonomi yang digunakan ketika demokrasi terpimpin adalah etatisme yakni semua kegiatan perekonomian diatur oleh negara atau pemerintah dengan tujuan yakni diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama. Jika kita lihat era sekarang, sistem ekonomi cenderung bebas, pihak swasta juga diberikan hak untuk mengatur kegiatan perekonomian bahkan sistem liberalisme ekonomi juga mulai dilakukan ketika masa orde baru, yang mana ketika itu banyak sekali investor-investor swasta mampu menguasai pusat-pusat perekonomian yang penting bagi bangsa kita, misalnya adalah pertambangan.
Jika masa sekarang ini kita bisa melihat bagaimana keadaan perekonomian bebas atau yang berujung pada kapitalisme dilakukan di Indonesia dan dampaknya pula. Bagaimana keadaan perekonomian Indonesia ketika masa demokrasi terpimpin yang ketika itu menggunakan sistem etatisme, apakah lebih baik dari sekarang ataukah lebih buruk. Maka dari itu untuk mengetahui itu maka penulis mencoba mengangkat sebuah penelitian yang berupa makalah dengan mengambil judul  SISTEM EKONOMI ETATISME PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1966.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk makalah Sistem Ekonomi Etatisme di Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966 adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana definisi dan karakteristik Etatisme?
2.    Bagaimana kebijakan pemerintah pada masa demokrasi terpimpin?
3.    Bagaimana keadaan perekonomian pada masa demokrasi terpimpin?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah Sistem Ekonomi Etatisme di Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966 adalah sebagai berikut:
1.    Mengetahui definisi dan karakteristik Etatisme
2.    Mengetahui kebijakan pemerintah pada masa demokrasi terpimpin
3.    Mengetahui keadaan perekonomian pada masa demokrasi terpimpin

Selanjutnya Klik Disini

Tugas Kelompok 8 Sejarah Ekonomi

PEREKONOMIAN INDONESIA MASA REVOLUSI TAHUN 1945-1950

Oleh:

Isma Wulandari                        110731435539
Siti Fatimah Hibbatulloh            110731435555
Rizal Lutfi Ansori                      110732435534


PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang strategis di kawasan asia tenggara yang terletak diantara dua samudera yaitu Samudera Hindia Dan Samudera Pasifik. Indonesia juga di apit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Salah satu faktor inilah yang menyebabkan Indonesia banyak dikunjungi oleh para pedagang dari Eropa. Indonesia menjadi negara jajahan bangsa Portugis, Spanyol, Inggrisdan Belanda. Semasa Belanda, menjajah Indonesia, mereka menciptakan sistem perekonomian untuk menjalankan roda perekonomian di Indonesia (http://selidik86.blogspot.com/2013/02/makalah-perkembangan-perekonomian-pada.html#chitika_close_button).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memperlancar proses pembangunan ekonomi, sehingga antara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi tidak bisa dilepaskan, keduanya saling berkaitan. Apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat maka pembangunan ekonomi juga akan menigkat. Pertumbuhan ekonomi sendiri adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut sedangkan pembangunan ekonomi ialah satu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang (http://rifalnurkholiq.blogspot.com/2012/09/makalah-ekonomi-indonesia-dari-revolusi.html).
            Pada akhir masa pendudukan Jepang dan masa awal Republik Indonesia, keadaan perekonomian Indonesia sangat kacau. Hiperinflasi menimpa negara republik Indonesia yang baru berumur beberapa bulan tersebut . sumber inflasi adalah beredarnya mata uang Jepang secara tidak terkendali . mata uang Jepang yang beredar di masyarakat diperkirakan sejumlah empat miliar, ini terjadi sampai bulan agustus 1945 mata uang jepang yang beredar di jawa saja berjumlah 1,6 miliar. Jumlah ini bertambah ketika pasukan sekutu berhasil menduduki beberapa kota besar di Indonesia dan menguasai bank-bank (Soejono&Leirisa, 2010:272).
            Setelah kemerdekaan 17 agustus 1945, ekonomi Indonesia bisa dibilang masih buruk, hal ini dikarenakan masih banyaknya kelaparan yang di alami oleh penduduk Indonesia. Pasca kemerdekaan ini memang semangat revolusi rakyat Indonesia masih berkobar-kobar hingga tahun 1950’an,namun perekonomian Indonesia masih kacau.
Pada tahun 1946 Kepulauan Indonesia selama tahun-tahun perjuangan kemerdekaan terbagi menjadi dua negara. Wilayah yang dikuasai pemerintah republic awalnya meliputi Jawa dan Sumatera meskipun Blenada berhasil menguasai sejumlah kota dan daerah-daerah sekitarnya di Jawa dan Sumatera. Pemerintah memiliki sumber pendapatan yang sangat terbatas membutuhkan dana untuk membangun aparatur negara terutama untuk membiayai perang gerilya melawan kembali tentara kolonial Belanda. Defisit anggaran pemerinta republic mencapai rp 1,6 triliun pada tahun 1948 dan Rp 1,5 triliun pada tahun 1949 (Jan & Daan, 2012 : 279_280).
Berangkat dari keterangan-keterangan tersebut, penulis ingin meneliti lebih dalam lagi tentang perekonomian Indonesia, maka dari itu penulis ingin mencoba melakukan sebuah penelitian yang berupa makalah dengan mengambil judul “Perekonomian Indonesia Masa Revolusi Tahun 1945-1950”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana Kondisi Ekonomi Pada Masa Penjajahan Akhir Jepang dan Awal Revolusi?
2.      Bagaimana Ekonomi Masyarakat Indonesia Masa Revolusi 1945 sampai 1950?
3.      Bagaimana dampak ekonomi Negara Indonesia Pasca Revolusi setelah tahun 1950?


1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas terdapat tujuan sebagai berikut.
1.      Mengetahui Kondisi Ekonomi Pada Masa Penjajahan Akhir Jepang dan Awal Revolusi.
2.      Mengetahui Ekonomi Masyarakat Indonesia Masa Revolusi 1945 sampai 1950.
3.      Mengetahui Dampak ekonomi Negara Indonesia Pasca Revolusi setelah tahun 1950.
Selanjutnya Klik Disini

Tugas Kelompok 7 Sejarah Ekonomi

KEHIDUPAN PEREKONOMIAN PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945



Oleh:
                                              Danar Dwi H                          (110731435552)
                                              Ika Sambita Girinandi             (110731435533)
Kautsar Ranggi Prima G         (110731435553)
Mohammad Ainun Nazib       (110731435542)

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Jepang yang merupakan negara yang sudah berkembang pada masanya telah memiliki banyak parik-pabrik. Akan tetapi di Jepang sendiri sangat sedikit bahan-bahan mentah yang dimiliki, ini menjadikan negara Jepang kekurangan bahan mentah untuk industri-industrinya. Jadi untuk memenuhi kebutuhan bahan mentah tersebut maka Jepang harus mendapatkannya di luar negaranya, dalam hal ini yang di maksud adalah wilayah di Asia Tenggara, dan salah satunya adalah Indonesia dimana di Asia Tenggara memiliki kekayaan alam yang melimpah dan masyarakatnya sendiri pada masa itu masih belum memiliki sumber daya alam yang memadai untuk mengolahnya. Masa Pendudukan Jepang selama tida setengah tahun merupakan salah satu periode yang paling menentukan dalam sejarah Indonesia. Sebelum serbuan Jepang, tidak ada satupun tantangan yang serius terhadap kekuasaan Belanda di Indonesia. Jepang memberikan sumbangan langsung pada perkembangan-perkembangan yang memungkinkan terjadinya Revolusi Indonesia (Ricklefs, 2008: 421).
Akan tetapi Jepang memiliki kendala besar untuk menguasai daerah Asia Tenggara, disini di Indonesia pada khususnya. Hal ini dikarenakan wilayah Asia Tenggara telah dikuasai oleh negara-negara Eropa dan Amerika. Dan masalahnya lagi Jepang harus berperang melawan negara-negara itu secara bersamaan, karena negara-negara tersebut merupakan sekutu.
Dengan berperang melawan negara-negara tersebut maka di Indonesia selain di ambil bahan- bahan mentahnya. Indonesia juga diatur kehidupan ekonomi dan perpolitikannya yaitu dengan doktrin kalau Jepang adalah cahaya Asia yang akan memerdekakan Indonesia. Akan tetapi atsebenarnya Jepang ingin merebut hati warga Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang-perang yang dijalaninya. Dan karena latar belakang tersebut kehidupan perekonomian Indonesia sngat dimonopoli oleh pihak Jepang. Oleh sebab itu lah kelompok kami merasa tertarik untuk membahas tema perekonomian pada pendudukan Jepang di Indonesia dengan judul “Kehidupan Perekonomian pada Masa Pendudukan Jepang tahun 1942-1945”.

1.2 Rumusan Masalah
            Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas penulis ingin menelaah beberapa permasalahan yang terjadi. Rumusan masalah tersebut antara lain:
1.      Bagaimanakah sistem perekonomian yang diterapkan Jepang pada masa Ekonomi Perang?
2.      Bagaimanakah kebijakan yang dikeluarkan Jepang pada saat itu?
3.      Bagaimanakah dampak perekonomian di Indonesia pada masa pendudukan Jepang?

1.3 Tujuan
            Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas penulis ingin menjelaskan beberapa tujuan penulisan dari makalah ini. Tujuan penulisan tersebut antara lain:
1.      Mendeskripsikan sistem perekonomian yang diterapkan Jepang pada masa Ekonomi Perang.
2.      Mendeskripsikan kebijakan yang dikeluarkan Jepang pada saat itu.
3.      Memaparkan dampak perekonomian di Indonesia pada masa pendudukan Jepang.
       Selengkapnya Klik Disini

Tugas Kelompok 4 Sejarah Ekonomi

KEMISKINAN DAN KEMAKMURAN PETANI TEBU DI JAWA MASA CULTUURSTELSEL 1830 – 1870


Oleh
Ardi Syahrial                           110731435520
Aris Cahyono                          110731435525
Ermi Liahana                           110731435530
Novia Risqi Suryani                110731435532
1.      PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Selama menjajah Indonesia, Belanda telah menerapkan berbagai kebijakan ekonomi, salah satunya adalah cultuurstelsel. Ide mengenai cultuurstelsel diawali pada tahun 1829. Pada saat itu pemerintah berusaha agar wilayah jajahannya mampu  memenuhi kebutuhannya (pemerintah Hindia-Belanda). Akhirnya pemerintah memutuskan untuk menjalankan cultuurstelsel pada tahun 1830. Kebijakan ini mewajibkan petani di Jawa untuk menanam tanaman lain selain padi yaitu komoditi ekspor.
Selain perubahan komoditi, pelaksanaan cultuurstelsel ini masih menggunakan sistem patron-client. Namun pada akhirnya terjadi perubahan karena ada sistem upah. Hal itu dikarenakan (-. 189) Pengalaman-pengalaman yang didapat dari stelsel tanah memberikan pelajaran, bahwa kekuasaan feudal yang masih sangat berpengaruh itu masih harus dihormati, bahwa orang-orang Eropa tidak akan dapat mencapai apa-apa jika mereka tidak mempergunakan organisasi desa, dan bahwa untuk produksi ekspor diperlukan pimpinan orang-orang Eropa.
Penerapan cultuurstelsel mengubah komoditi  pertanian fokus pada tanaman ekspor. Lahan pertanian dimanfaatkan untuk penanaman komoditi ekspor. Peralihan komoditas pertanian tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar bagi petani. Komoditi ekspor pada cultuurstelsel bermacam-macam, beberapa diantaranya gula, nila, tembakau, kapas, kayu manis, kapas, teh, dan kopi.
Hasil produksi dan harga tiap komoditi tersebut berubah-ubah. Salah satu hasil terbesar adalah gula (tebu). Hal itu didasarkan pada luas area penanaman. Bagian menarik dari stelsel tebu adalah dampak penanaman bagi petani tebu. Dampak yang dimaksud adalah perubahan perekonomian yang dialami oleh petani tebu pada saat stelsel berlangsung. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis membuat makalah Kemiskinan dan Kemakmuran Petani Tebu di Jawa Masa Culturestelsel 1830 – 1870.


1.2  Rumusan Masalah
Perubahan perekonomian yang dimaksud penulis adalah permasalahan kemiskinan dan kemakmuran yang dialami oleh petani tebu. Seperti yang diketahui sebelumnya petani tebu tersebut menanam tanaman pangan (padi) seperti petani Jawa pada umumnya. Untuk membahas makalah Kemiskinan dan Kemakmuran Petani Tebu di Jawa Masa Culturestelsel 1830 – 1870 penulis menyusun tiga rumusan masalah sebagai berikut:
·         Bagaimana pelaksanaan penanaman tebu pada masa cultuurstelsel di Jawa 1830 – 1870?
·         Bagaimana kemiskinan yang dialami oleh petani tebu masa cultuurstelsel di Jawa 1830 – 1870?
·         Bagaimana kemakmuran yang dialami oleh petani tebu masa cultuurstelsel di Jawa 1830 – 1870?

1.3  Tujuan
Tujuan penulisan makalah Kemiskinan dan Kemakmuran Petani Tebu di Jawa Masa Culturestelsel 1830 – 1870 adalah untuk mengetahui:
·         pelaksanaan penanaman tebu pada masa cultuurstelsel di Jawa 1830 – 1870
·         kemiskinan yang dialami oleh petani tebu masa cultuurstelsel di Jawa 1830 – 1870
·         kemakmuran yang dialami oleh petani tebu masa cultuurstelsel di Jawa 1830 – 1870
Selengkapnya Klik Disini